• SMA NEGERI 13 BANDA ACEH
  • Unggul dan Berprestasi Berlandaskan Iman dan Taqwa

Sebelum Bel Berbunyi, Guru Sudah Membunyikan Doanya

 

Oleh: Edi Syahputra H SPd 

Sebelum dering bel sekolah memecah pagi, ada sosok yang lebih dulu membangunkan semesta kecil bernama ruang kelas. Dialah guru - yang dalam diam telah memulai harinya bukan dengan bunyi alat, melainkan dengan doa. Doa agar hari ini murid-muridnya tumbuh sedikit lebih bijak, sedikit lebih berani, dan sedikit lebih beriman terhadap masa depannya.

Bagi seorang guru, pagi bukan sekadar waktu memulai pekerjaan, melainkan awal dari sebuah pengabdian. Ia datang lebih awal, menata kelas, menyiapkan bahan ajar, menyapu lantai, atau sekadar memastikan proyektor berfungsi. Namun dibalik semua itu, ada hal yang lebih sunyi tapi jauh lebih bermakna: doa yang dibisikkan dalam hati agar proses belajar hari ini membawa cahaya bagi para muridnya.

Guru tidak hanya hadir untuk mengajar, tetapi menjaga agar pendidikan tetap punya hati. Ketika sebagian orang memulai hari dengan target, angka, dan laporan, guru memulai dengan harapan dan kasih. Ia menyiapkan RPP, tapi juga menyiapkan kesabaran. Ia menyiapkan materi pelajaran, tapi juga menyiapkan telinga untuk mendengar kisah murid yang datang tanpa semangat, tanpa bekal, atau tanpa dukungan dari rumah. 

Di ruang-ruang kelas yang mungkin catnya mulai pudar, guru justru menyalakan cahaya. Ia tahu, tidak semua murid datang dengan cerita bahagia. Maka sebelum bel berbunyi, guru lebih dulu berbicara dengan Tuhan, memohon agar diberi cukup kekuatan untuk tersenyum, mesti kadang hatinya lelah oleh beban administrasi, tekanan capaian kinerja, atau kebijakan pendidikan yang sering datang tanpa mendengar suara mereka.

Namun begitulah guru sejati: tak menunggu dunia menjadi adil untuk tetap berbuat baik. Ia tetap mengajar mesti upah tak sebanding, tetap membimbing meski penghargaan sering terlupa, tetap tersenyum meski kesejahteraan masih menjadi janji. Karena baginya, pendidikan bukan sekadar profesi, melainkan pengabdian yang bernilai abadi.

Ketika bel berbunyi dan langkah-langkah siswa mulai memasuki kelas, doa guru yang tadi lirih mulai menjelma nyata. Ia berubah menjadi kesabaran di tengah gaduh, menjadi semangat di tengah letih , dan menjadi cinta di tengah tantangan. Di sanalah pendidikan menemukan makna sejatinya - bukan pada kurikulum, modul, atau peringkat, tetapi pada ketulusan hati yang terus berbunyi, bahkan sebelum bel sekolah memanggil.

Hari ini di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin materialistis, doa guru mungkin terdengar lirih dan nyaris tenggelam. Tapi justru dari doa-doa itulah masa depan lahir. Sebab, ditangan mereka yang sabar dan tulus, nilai-nilai kemanusiaan masih diajarkan, dan karakter bangsa tetap dijaga.

Meski dunia belum sepenuhnya adil bagi para guru, tapi berkat mereka, dunia masih punya harapan. Karena sebelum bel berbunyi, guru sudah lebih dulu membunyikan doanya- dan dari doa itulah, Pendidikan Indonesia terus menemukan cahaya dan arah masa depan.

 

Penulis Edi Syahputra H SPd adalah Guru SMA Negeri 13 Banda Aceh.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Hari Guru Nasional: Sebuah Refleksi Tahunan yang Belum Selesai

  Oleh: Edi Syahputra H, S.Pd   Setiap tahun, tanggal 25 November menjadi momentum bangsa ini merayakan Hari Guru Nasional. Namun bagi guru, perayaan itu sering hanya menja

25/11/2025 19:31 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 98 kali
Anggota Pramuka Penegak Gudep SMAN 13 Banda Aceh Laksanakan Pembersihan Pantai Gampong Jawa

  Banda Aceh — Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan pesisir, Anggota Pramuka Gugus Depan (Gudep) SMA Negeri 13 Banda Aceh melaksanakan kegiatan bakti so

07/11/2025 16:43 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 184 kali
Kunjungan Bapak Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke SMAN 13 Banda Aceh

  Banda Aceh, 06 November 2025 – SMAN 13 Banda Aceh menerima kunjungan kerja Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, pada Kamis (06/11). Kehadiran be

06/11/2025 15:24 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 312 kali
Tes Kemampuan Akademik: Untuk Masa Depan Bangsa yang Cemerlang

  Oleh: Edi Syahputra H, SPd – Guru SMAN 13 Banda Aceh Pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Kualitas sumber daya manusia yang unggul tidak lahir

02/11/2025 21:42 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 376 kali
Sanggar Pocut Meurah Intan SMA Negeri 13 Banda Aceh Gelar Latihan Tari Ranup dan Peumulia Jamee

  Banda Aceh – Ekstrakurikuler Seni Tari SMA Negeri 13 Banda Aceh kembali menggelar latihan rutin pada Rabu, 29 Oktober 2025, di aula sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh selu

31/10/2025 18:59 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 217 kali
Anggota Pramuka Penegak SMAN 13 Banda Aceh Latihan Semaphore Bersama

  Banda Aceh, 31 Oktober 2025 – Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan (Gudep) Pangkalan SMA Negerip 13 Banda Aceh melaksanakan latihan semaphore bersama di halaman sekolah. Ke

31/10/2025 16:33 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 327 kali
Menjelang Hari Guru, Guru Belum Sejahtera

  Oleh: Edi Syahputra H, SPd  Setiap tahun, tanggal 25 November menjadi momentum perenungan nasional. Hari Guru diperingati dengan meriah: upacara, pidato, hingga penghargaa

31/10/2025 12:42 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 174 kali
Nasehat Guru yang Dulu Diremehkan, Kini Jadi Kompas Hidup

  Oleh: Edi Syahputra H SPd  Dulu, saat duduk di bangku sekolah, banyak dari kita yang menganggap nasihat guru hanya sebagai pengisi waktu di antara pelajaran. Kalimat seper

31/10/2025 00:52 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 268 kali
Mutu Pendidikan Di Hari Sumpah Pemuda Ke - 97

  Oleh: Edi Syahputra H SPd  Tahun 2025 menandai peringatan Hari Sumpah pemuda ke 97, sebagai momentum reflektif bagi dunia Pendidikan Indonesia. Dalam situasi global yang b

29/10/2025 01:59 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 258 kali
Jangan Lelah Jadi Guru Baik, Meski Dunia Kadang Tak Adil

  Oleh : Edi Syahputra H SPd  Ketika Ketulusan Diuji Oleh Zaman. Menjadi guru di era sekarang adalah perjalanan panjang yang penuh ujian. Tidak hanya ujian profesional, tet

28/10/2025 00:21 - Oleh Edi Syahputra - Dilihat 270 kali