Sebelum Bel Berbunyi, Guru Sudah Membunyikan Doanya
Oleh: Edi Syahputra H SPd
Sebelum dering bel sekolah memecah pagi, ada sosok yang lebih dulu membangunkan semesta kecil bernama ruang kelas. Dialah guru - yang dalam diam telah memulai harinya bukan dengan bunyi alat, melainkan dengan doa. Doa agar hari ini murid-muridnya tumbuh sedikit lebih bijak, sedikit lebih berani, dan sedikit lebih beriman terhadap masa depannya.
Bagi seorang guru, pagi bukan sekadar waktu memulai pekerjaan, melainkan awal dari sebuah pengabdian. Ia datang lebih awal, menata kelas, menyiapkan bahan ajar, menyapu lantai, atau sekadar memastikan proyektor berfungsi. Namun dibalik semua itu, ada hal yang lebih sunyi tapi jauh lebih bermakna: doa yang dibisikkan dalam hati agar proses belajar hari ini membawa cahaya bagi para muridnya.
Guru tidak hanya hadir untuk mengajar, tetapi menjaga agar pendidikan tetap punya hati. Ketika sebagian orang memulai hari dengan target, angka, dan laporan, guru memulai dengan harapan dan kasih. Ia menyiapkan RPP, tapi juga menyiapkan kesabaran. Ia menyiapkan materi pelajaran, tapi juga menyiapkan telinga untuk mendengar kisah murid yang datang tanpa semangat, tanpa bekal, atau tanpa dukungan dari rumah.
Di ruang-ruang kelas yang mungkin catnya mulai pudar, guru justru menyalakan cahaya. Ia tahu, tidak semua murid datang dengan cerita bahagia. Maka sebelum bel berbunyi, guru lebih dulu berbicara dengan Tuhan, memohon agar diberi cukup kekuatan untuk tersenyum, mesti kadang hatinya lelah oleh beban administrasi, tekanan capaian kinerja, atau kebijakan pendidikan yang sering datang tanpa mendengar suara mereka.
Namun begitulah guru sejati: tak menunggu dunia menjadi adil untuk tetap berbuat baik. Ia tetap mengajar mesti upah tak sebanding, tetap membimbing meski penghargaan sering terlupa, tetap tersenyum meski kesejahteraan masih menjadi janji. Karena baginya, pendidikan bukan sekadar profesi, melainkan pengabdian yang bernilai abadi.
Ketika bel berbunyi dan langkah-langkah siswa mulai memasuki kelas, doa guru yang tadi lirih mulai menjelma nyata. Ia berubah menjadi kesabaran di tengah gaduh, menjadi semangat di tengah letih , dan menjadi cinta di tengah tantangan. Di sanalah pendidikan menemukan makna sejatinya - bukan pada kurikulum, modul, atau peringkat, tetapi pada ketulusan hati yang terus berbunyi, bahkan sebelum bel sekolah memanggil.
Hari ini di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin materialistis, doa guru mungkin terdengar lirih dan nyaris tenggelam. Tapi justru dari doa-doa itulah masa depan lahir. Sebab, ditangan mereka yang sabar dan tulus, nilai-nilai kemanusiaan masih diajarkan, dan karakter bangsa tetap dijaga.
Meski dunia belum sepenuhnya adil bagi para guru, tapi berkat mereka, dunia masih punya harapan. Karena sebelum bel berbunyi, guru sudah lebih dulu membunyikan doanya- dan dari doa itulah, Pendidikan Indonesia terus menemukan cahaya dan arah masa depan.
Penulis Edi Syahputra H SPd adalah Guru SMA Negeri 13 Banda Aceh.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Nasehat Guru yang Dulu Diremehkan, Kini Jadi Kompas Hidup
Oleh: Edi Syahputra H SPd Dulu, saat duduk di bangku sekolah, banyak dari kita yang menganggap nasihat guru hanya sebagai pengisi waktu di antara pelajaran. Kalimat seper
Mutu Pendidikan Di Hari Sumpah Pemuda Ke - 97
Oleh: Edi Syahputra H SPd Tahun 2025 menandai peringatan Hari Sumpah pemuda ke 97, sebagai momentum reflektif bagi dunia Pendidikan Indonesia. Dalam situasi global yang b
Jangan Lelah Jadi Guru Baik, Meski Dunia Kadang Tak Adil
Oleh : Edi Syahputra H SPd Ketika Ketulusan Diuji Oleh Zaman. Menjadi guru di era sekarang adalah perjalanan panjang yang penuh ujian. Tidak hanya ujian profesional, tet
Ketika Pendidikan Lebih Sibuk Menghibur ketimbang Mendidik
Oleh : Edi Syahputra H SPd Dalam beberapa tahun terakhir, wajah pendidikan kita tampak berubah arah. Kelas yang dulunya tempat bertemunya nalar, disiplin, dan nilai kini
Andaikan Suara Guru di Dengar Sebelum Kebijakan di Tetapkan
Oleh : Edi Syahputra H SPd Setiap perubahan kebijakan pendidikan selalu membawa harapan baru. Pemerin
Membangun Kerja Sama Antar Guru Agar Sekolah Menjadi Lingkungan Yang Hangat
Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah kedua bagi seluruh warganya - terutama bagi para guru yang tiap hari berinteraksi, bekerja, dan mengabdikan diri didal
BPMP Provinsi Aceh Laksanakan Pendampingan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan di SMAN 13 Banda Aceh
Banda Aceh, 23 Oktober 2025 - Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan Pendampingan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di SMAN
Pukesmas Lampaseh Kota Gelar Kebugaran Jasmani di SMAN 13 Banda Aceh
Banda Aceh, 22 Oktober 2025 - Pukesmas Lampaseh Kota melaksanakan kegiatan Kebugaran Jasmani di SMAN 13 Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau tingkat kebugaran dan k
Membangun Budaya Baca di Sekolah Untuk Meningkatkan Literasi Siswa
Oleh : Edi Syahputra H,SPd Budaya baca merupakan salah satu fondasi penting dalam menciptakan generasi cerdas dan berkarakter.
Pelantikan Pengurus OSIS SMAN 13 Banda Aceh Periode 2025/2026
Banda Aceh, 21 Oktober 2025- SMAN 13 Banda Aceh melaksanakan upacara pelantikan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Periode 2025/2026 dengan penuh khidmat di halaman