Nasehat Guru yang Dulu Diremehkan, Kini Jadi Kompas Hidup
Oleh: Edi Syahputra H SPd
Dulu, saat duduk di bangku sekolah, banyak dari kita yang menganggap nasihat guru hanya sebagai pengisi waktu di antara pelajaran. Kalimat seperti " belajarlah bukan untuk nilai, tapi untuk hidup" terdengar klise. Ucapan seperti " jangan mencontek, karena kamu sedang menipu dirimu sendiri" terasa mengganggu, apalagi bagi siswa yang ingin cepat lulus. Kita tersenyum, mengangguk, tapi tak sungguh - sungguh memahami.
Namun waktu berjalan, dan kehidupan perlahan memberi pelajaran yang lebih keras. Di tengah perjalanan karier, persaingan, dan tantangan hidup, barulah kita sadar - Kalimat sederhana yang dulu diucapkan guru ternyata menyimpan kebijaksanaan yang luar biasa. Nasihat yang dulu diremehkan itu kini menjadi kompas hidup yang menuntun langkah kita melewati jalan yang tak selalu terang.
Guru bukan sekadar pengajar yang menyampaikan rumus dan teori. Mereka adalah penjaga nilai. Setiap teguran yang dulu terasa mengekang, sebenarnya adalah cara lembut agar kita tidak kehilangan arah. Ketika guru mengingatkan tentang disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran mereka sedang menyiapkan kita untuk dunia yang jauh lebih keras dari sekadar ujian sekolah.
Sayangnya banyak dari kita baru menyadarinya setelah meninggalkan ruang kelas. Setelah menghadapi kegagalan, kekecewaan, atau kehilangan arah, barulah suara guru itu kembali terngiang. Seolah - olah waktu memutar kembali ingatan: papan tulis, kapur, dan suara lembut yang pernah menasihati agar kita jangan cepat menyerah, agar hidup tak hanya mengejar hasil, tapi juga proses yang benar.
Kini, ketika banyak anak muda belajar dari media sosial dan algoritma, bukan dari keteladanan, nasehat guru semakin terasa langka namun berharga. Di tengah arus dunia digital yang serba instan, guru masih menjadi jangkar moral - mengajarkan kesabaran ditengah kecepatan, dan kejujuran ditengah tipu daya.
Mungkin saat itu kita belum cukup matang untuk memahami bahwa guru bukan sedang menggurui, melainkan mencintai. Mereka tahu hidup tidak mudah, dan satu-satunya warisan terbaik yang bisa mereka bukanlah nilai rapor, melainkan nilai-nilai kehidupan.
Kini, setelah waktu berjalan jauh, kita mulai rindu pada suara itu. Suara yang dulu sering menasihati, menegur, atau bahkan memarahi, tapi kini menjadi arah setiap kali kita binggung mengambil keputusan. Nasehat yang dulu diremehkan, ternyata menjadi cahaya di tengah gelap. Kompas yang menuntun ketika dunia terasa tanpa arah.
Edi Syahputra H SPd adalah guru SMA Negeri 13 Banda Aceh , pemerhati pendidikan, dan penulis artikel reflektif tentang dunia guru, sekolah, dan nilai-nilai kehidupan.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Hari Guru Nasional: Sebuah Refleksi Tahunan yang Belum Selesai
Oleh: Edi Syahputra H, S.Pd Setiap tahun, tanggal 25 November menjadi momentum bangsa ini merayakan Hari Guru Nasional. Namun bagi guru, perayaan itu sering hanya menja
Anggota Pramuka Penegak Gudep SMAN 13 Banda Aceh Laksanakan Pembersihan Pantai Gampong Jawa
Banda Aceh — Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan pesisir, Anggota Pramuka Gugus Depan (Gudep) SMA Negeri 13 Banda Aceh melaksanakan kegiatan bakti so
Kunjungan Bapak Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke SMAN 13 Banda Aceh
Banda Aceh, 06 November 2025 – SMAN 13 Banda Aceh menerima kunjungan kerja Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, pada Kamis (06/11). Kehadiran be
Tes Kemampuan Akademik: Untuk Masa Depan Bangsa yang Cemerlang
Oleh: Edi Syahputra H, SPd – Guru SMAN 13 Banda Aceh Pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Kualitas sumber daya manusia yang unggul tidak lahir
Sanggar Pocut Meurah Intan SMA Negeri 13 Banda Aceh Gelar Latihan Tari Ranup dan Peumulia Jamee
Banda Aceh – Ekstrakurikuler Seni Tari SMA Negeri 13 Banda Aceh kembali menggelar latihan rutin pada Rabu, 29 Oktober 2025, di aula sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh selu
Anggota Pramuka Penegak SMAN 13 Banda Aceh Latihan Semaphore Bersama
Banda Aceh, 31 Oktober 2025 – Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan (Gudep) Pangkalan SMA Negerip 13 Banda Aceh melaksanakan latihan semaphore bersama di halaman sekolah. Ke
Menjelang Hari Guru, Guru Belum Sejahtera
Oleh: Edi Syahputra H, SPd Setiap tahun, tanggal 25 November menjadi momentum perenungan nasional. Hari Guru diperingati dengan meriah: upacara, pidato, hingga penghargaa
Sebelum Bel Berbunyi, Guru Sudah Membunyikan Doanya
Oleh: Edi Syahputra H SPd Sebelum dering bel sekolah memecah pagi, ada sosok yang lebih dulu membangunkan semesta kecil bernama ruang kelas. Dialah guru - yang dalam diam
Mutu Pendidikan Di Hari Sumpah Pemuda Ke - 97
Oleh: Edi Syahputra H SPd Tahun 2025 menandai peringatan Hari Sumpah pemuda ke 97, sebagai momentum reflektif bagi dunia Pendidikan Indonesia. Dalam situasi global yang b
Jangan Lelah Jadi Guru Baik, Meski Dunia Kadang Tak Adil
Oleh : Edi Syahputra H SPd Ketika Ketulusan Diuji Oleh Zaman. Menjadi guru di era sekarang adalah perjalanan panjang yang penuh ujian. Tidak hanya ujian profesional, tet