
Impian Besar Butuh Mental Besar: Realita Perjalanan Menggapai Cita-Cita
Setiap orang punya impian. Tapi hanya sedikit yang berani mengejarnya sampai tuntas. Menggapai impian besar bukan sekadar urusan bakat atau keberuntungan—ini soal mentalitas yang tahan banting. Ketika kamu memutuskan untuk melangkah, bersiaplah menghadapi kenyataan berikut:
1. Kamu Akan Sendirian
Perjalanan menuju impian sering kali sepi. Tidak semua orang mau atau mampu memahami alasanmu memilih jalan ini. Sebagian akan menjauh, sebagian lagi hanya menonton dari kejauhan.
Pelajaran: Sendiri bukan berarti salah jalan — ini tanda kamu sedang menapaki jalur yang unik.
2. Kamu Akan Ditertawakan
Banyak yang akan meremehkan mimpimu. Komentar seperti "Ah, mustahil," atau "Sudahlah, sadar diri" mungkin akan sering terdengar.
Pelajaran: Gunakan ejekan sebagai bahan bakar untuk membuktikan bahwa mereka salah.
3. Kegagalan Akan Menghantui
Kegagalan bukan kemungkinan — tapi kepastian dalam proses ini. Bukan sekali atau dua kali, mungkin berkali-kali.
Pelajaran: Kegagalan hanya menjadi akhir jika kamu berhenti. Selama kamu terus bangkit, kamu masih di jalur menuju impianmu.
4. Usahamu Tidak Dihargai
Di awal, kerja kerasmu mungkin tak mendapat apresiasi. Lingkungan lebih menghargai hasil akhir daripada proses yang kamu lalui.
Pelajaran: Fokus pada tujuan, bukan pada pengakuan. Hargai prosesmu sendiri sebelum orang lain melakukannya.
Kesimpulan
Menggapai impian besar adalah ujian mental. Konsistensi adalah kuncinya. Tidak peduli berapa kali kamu jatuh, yang penting adalah bangkit lagi. Ingat, dunia hanya akan mengakui hasil, tetapi dirimu akan selalu mengingat perjuangan.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Mengapa Game Lebih Menarik daripada Belajar? Dan Bagaimana Mengubah Hidup Menjadi Game Seru
Di era digital saat ini, jutaan orang menghabiskan waktu berjam-jam dalam dunia game. Sementara itu, untuk duduk fokus selama satu jam saja mengerjakan tugas atau belajar sering terasa
Hidup Bukan Sekadar Pintar
Di era yang serba cepat dan kompetitif, kepintaran saja tidak lagi cukup. Dunia kerja, bisnis, bahkan kehidupan sosial menuntut lebih dari sekadar kemampuan akademis. Ada empat hal pent
Ketika Cahaya Dianggap Ancaman: POV Seorang Pendidik
Sebagai seorang pendidik, Kita tentu tidak asing dengan semangat yang menyala-nyala. Setiap hari saya bertemu generasi muda yang penuh potensi, penuh ide, dan tak jarang—penuh nya
Anak-anak Kita Butuh Tantangan, Bukan Cuma Scroll-an
Sebagai seorang pendidik, saya semakin sadar bahwa tantangan terbesar kita hari ini bukan hanya soal kurikulum atau fasilitas sekolah. Tantangan terberat justru datang dari arah yang le
Menjadikan Sekolah Disukai Masyarakat Sekitar
Oleh: Edi Syahputra H SPd Untuk membuat sekolah disukai oleh masyarakat, kuncinya adalah menciptakan lingkungan pos
Catatan Seorang Siswa Baru di Masa MPLS
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Saya senang bisa sekolah di SMA Negeri 13 Kota Banda Aceh, karena saya bisa mendapatkan teman teman baru dan mendapatkan guru gurunya ya
Sosialisasi Keselamatan Berlalulintas di SMA Negeri 13 Banda Aceh
Satlantas Polresta Kota Banda Aceh dan Jasa Raharja Banda Aceh menggelarkan sosialisasi keselamatan berlalulintas di SMA Negeri 13 Banda Aceh pada hari Sabtu (19/07/2025). Kegiatan ini
KESERUAN MPLS TAHUN 2025
MPLS merupakan kegiatan awal tahun yang di persiapkan untuk siswa dan siswi yang baru bergabung. Kegiatan ini merupakan penjelasan bagi siswa dan siswi baru tentang segala
Sinopsis Goresan Pena Seorang Guru
Apa arti sepenggal tulisan seorang guru? Pertanyaan itu sering kali muncul dibenak guru maupun calon guru. Tulisan bukan sembarang tulisan, tentu sebuah tulisan yang mengandung
Sinopsis Diary Seorang Guru di Masa Pandemi Covid 19
Masa pandemi covid 19 telah mengubah banyak hal dalam dinamika kehidupan di "zaman now". Dunia pendidikan pun kena imbasnya. Sebagai seorang guru yang biasa mengajar melalui tat